Rabu, 23 Januari 2019

Simak Yuk Proses Kreatif Siswi SDMM Ini Ciptakan Kisah Misteri

Kayla Mumtazah Mudzakkir, siswi kelas 3 SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) mendapatkan penghargaan menjadi Juara I Lomba Menulis Cerpen Anlitera di Gresik, Sabtu, (22/01/19).

Pada PWMU.CO, Selasa (22/1/19), ia bercerita bagaimana proses kretatifnya itu sampai menghasilkan pernghargaan. “Awalnya tahu informasi lomba dari Instagram bulan Desember 2018. Lantas saya coba ikut”, papar Kayla—panggilan akrabnya.

Diakuinya mendapatkan pelajara waktu ikuti ME Confest 2018 yang diselenggarakan Majelis Dikdasmen Pimpininan Lokasi Muhammadiyah Jawa timur. “Waktu itu bisa materi dari juri, jika cerpen yang bagus itu yang menegangkan, yang membuat pembaca ingin tahu lanjutan narasi, selalu yang tidak dapat ditebak. Pada akhirnya saya coba turut lomba kembali,” kata putri pasangan Moh Mudzakir MA serta Ria Eka Lestari SSi ini.

“Untuk naskah, sebetulnya Kayla telah miliki beberapa narasi hasil dari pembinaan Ustadzah Irda (Zahara Firdausi) waktu persiapan FL2N (Festival serta Lomba Literasi Nasional) Kemendikbud di Bogor tahun tempo hari. Jadi ya tinggal menulis lagi serta menambah-nambahi dikit,” papar siswa kelas III Kalimantan SDMM itu.

Sesudah itu, sambungnya, karya cerpen itu di kirim lewat e-mail ke Penerbit Anlitera. Komplet dengan gambaran biodata singkat. Sesudah itu menanti pengumuman. “Alhamdulillah, pada akhirnya memperoleh animo menjadi juara I,” Kayla menuturkan dengan bangga.

Baca Juga: contoh cerpen

Judul cerpen karya Kayla ialah Di Balik Misteri Kamar Mandi Sekolah serta dikatakan lolos dalam 109 karya terunggul Anlitera dari 322 karya yang masuk.

Setelah itu karya-karya terunggul dari peserta lomba diedarkan dalam antologi cerpen oleh Penerbit Anlitera jadi satu buku berjudul Dreams Come True.

Kayla mengakui mendapakan inspirasi narasi dari peristiwa yang dia jumpai di sekolah. “Idenya itu dari pengalaman riil yang berlangsung di sekolah lantas saya bikin cukup misteri begitu seperti detektif. Jadi saya imbuhkan ada ruangan bawah tanah di belakang sekolah,” kisahnya.

Dia meneruskan, penentuan diksi yang dia gunakan ambil dari Kamus Besar Bahasa Indonesia sambil lihat catatan dari pembinaan di sekolah.

“Ada beberapa kata yang belumlah umum yang telah dicatat waktu pembinaan. Ada pula yang mengambil dari kamus bahasa Indonesia online di tablet saya di dalam rumah,” katanya. Sumber: http://bospengertian.com/.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar