Senin, 01 Oktober 2018

Inilah Alasan Presiden Jokowi bidik nilai perdagangan Indonesia-Korsel naik menjadi US$ 30 miliar

JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) membidik, nilai perdagangan Indonesia-Korea Selatan dapat sampai US$ 30 miliar di tahun 2022. Hal tersebut dikatakan Presiden waktu menghadiri pertemuan wartawan bersama dengan Presiden Korsel Moon Jae-in, di Istana Kepresidenan Blue House Seoul, Korea Selatan, Senin (10/9) .

Presiden mengakui berkesan lihat besarnya ketertarikan entrepreneur serta investor Korea Selatan untuk tingkatkan kerja sama ekonomi serta berinvestasi di Indonesia. Perihal ini tunjukkan tingginya tingkat keyakinan dunia usaha Korsel pada Indonesia.

Bila tujuan US$ 30 miliar terwujud, jadi nilai itu naik 76% dibanding tahun 2017. Tahun lantas realisasi nilai transaksi perdagangan pada Indonesia serta Korsel naik 20% jadi US$ 17 miliar. Dari nilai perdagangan itu, Indonesia surplus US$ 78 juta dollar. “Kami mempunyai tujuan perdagangan sebesar US$ 30 miliar untuk tahun 2022, ” tuturnya seperti diambil dari info tercatat Biro Wartawan Kepresidenan, Selasa (11/9) .

Tujuan itu bersamaan karenanya ada beberapa penandatanganan nota persetujuan pada entrepreneur Indonesia serta Korea Selatan. Dalam acara Indonesia-Korea Business and Investment Komunitas 2018, nota kesepakatan atau Memorandum of Understanding (MoU) yang di tandatangani itu disebutkan mempunyai kekuatan investasi sejumlah US$ 6, 2 miliar.
MoU ini meliputi enam bagian, yaitu keimigrasian, jalinan kerja sama ekonomi, administrasi kepegawaian, kerja sama legislasi, keamanan jalan raya, serta Revolusi Industri 4. 0. Kerja sama itu diteken beberapa menteri Indonesia dengan menteri serta petinggi berkaitan di Korea Selatan.

Naikkan investasi

Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi juga berjumpa entrepreneur manufaktur Korea Selatan. Sekurang-kurangnya ada empat perusahaan raksasa Korea Selatan yang didapati.
Mereka ialah Chairman CJ Grup Lee Jae-hyun, Vice Chairman Lotte Grup Hwang Kag-gyu, Chief Executive Officer (CEO) Posco Oh-Joon Kwon, serta Vice Chairman Hyundai Grup Chung Ei-sun.

Berdasar pada info, salah satunya pimpinan perusahaan yang di terima Jokowi ialah dari Lotte Grup Hwang Kag-gyu.  Dalam peluang itu Lotte sudah mengungkapkan tujuannya untuk tingkatkan investasi di Indonesia.

Baca Juga: contoh bioteknologi 

Bidang manufaktur memang jadi ladang investasi utama Korea Selatan di Indonesia sampai kini. Pabrik sepatu serta garmen Korea Selatan di Indonesia disebutkan sudah memperkerjakan lebih dari 900. 000 pekerja Indonesia. Perusahaan Korea juga adalah investor besar dalam bidang industri basic seperti bidang baja serta kimia di Indonesia. 

Baca Juga: lingkungan hidup 

Presiden Jokowi menyebutkan dalam masa digital serta sosial media seperti sekarang ini, bidang yang butuh di kembangkan untuk dikerjasamakan ialah bidang finansial, property, pariwisata serta pola hidup, dan industri kreatif.

Artikel Terkait: pencemaran udara 

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang serta Industri (Kadin) Indonesia bagian Jalinan Internasional Shinta Widjaja Kamdani menyampaikan, dunia usaha optimistis berkaitan hasil yang akan dicapai dari kunjungan Jokowi ke Korea Selatan. " Entrepreneur serta investor Korea Selatan begitu ketertarikan berkaitan penawaran kemitraan dengan Indonesia serta ini jadi optimisme sendiri buat dunia usaha, " tuturnya.

Shinta katakan, keseluruhan ada 15 nota kesepakatan yang ditandangani pada Indonesia serta Korea Selatan berkaitan kerja sama serta kemitraan di bagian ekonomi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar