Jumat, 16 November 2018

Banyaknya Pinjaman Berbasis Data dengan "Machine Credit Scoring"

Hal ini disebabkan beberapa hal; pertama, syarat mengajukan kredit di desa kebanyakan dengan menjadi anggota koperasi. Sementara itu, banyak koperasi tidak cocok untuk mereka karena latar belakang sehingga menyulitkan mendapatkan pendanaan.

Kedua, jika mereka ingin meminjam uang ke bank, mereka harus memiliki tabungan terlebih dahulu, sementara banyak ibu-ibu tidak memiliki tabungan di bank. Ketiga, perlu ada jaminan seperti motor atau rumah, dan prosesnya cukup lama.

Baca Juga: analisis SWOT adalah

Keempat, adanya potongan pinjaman di awal. “Sudah minjamnya cuma 3 juta tapi potongannya bisa 100-200 ribu.

Artikel Terkait: analisis adalah

Mereka cuma dapat 2,9 juta lalu disuruh balikin 4 juta atau plus syarat-syarat totalnya. Hal ini yang menggugah Amartha untuk dapat menolong orang-orang tersebut dengan cara lebih layak," ungkap Farkhan Novianto, Business Intelligent Lead Amartha.

“Tujuan kita beralih ke data adalah kalau nanti saat ibu-ibu ingin meminjam uang jadi lebih gampang. Jadi ibu-ibu akan isi data di handphone, lalu akan keluar output berupa credit scoring atau pilihan pinjamannya”, lanjut pria yang akrab disapa Aan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar