Senin, 23 April 2018

Begini Profesor "Biang Keladi" Skandal Facebook Angkat Bicara

Nama Aleksandr Kogan terakhir memperoleh sorotan global. Dialah yaitu Direktur Global Science Research (GSR), firma pembuat kuis kepribadian bernama “thisisyourdigitallife” yang diam-diam menciduk data personal punya beberapa puluh juta pemakai Facebook. Data itu lalu diberi ke Cambridge Analytica, yang lalu memakainya untuk kepentingan konsultasi politik di Amerika Serikat, termasuk juga pemilu presiden AS pada 2016.
Dalam satu wawancara 60 Minutes yang disiarkan akhir minggu lantas, profesor psikologi sosial ini mulai bicara tentang skandal besar yang melibatkannya. Dia menyebutkan tidak sadar sudah tidak mematuhi ketetapan Facebook dengan memberi data pemakai ke Cambridge Analytica.

Kogan beranggapan kalau aksi itu boleh-boleh saja. “Kepercayaan di Silicon Valley serta kami sendiri… yaitu kalau umum pada umumnya tentu mengerti kalau data mereka di jual, diberikan, serta dipakai untuk beriklan pada mereka, ” tutur Kogan, seperti dirangkum KompasTekno dari Cnet, Selasa (24/4/2018). Anggapan Kogan nyatanya salah.

Dia juga mengakui sudah salah kaprah. Kogan menyebutkan kalau apa yang dikerjakannya pada 2014 itu yaitu “tindakan salah serta tidak bijak”. Facebook memanglah melarang aplikasi pihak ke-3 -seperti kuis bikinan GSR- jual atau melisensikan data yang di ambil ke firma pemasaran jenis Cambridge Analytica. Aleksandr Kogan (CNN Money) Pada 2015, Facebook sesungguhnya sudah memergoki transfer data pemakai pada GSR serta Cambridge Analytica.

Baca Juga: pengertian data

Tetapi, alih-alih mengumumkannya dengan umum, perusahaan media sosial itu jadi memohon pihak-pihak berkaitan menghapus data itu. Keinginan ini disangka tidak segera dituruti oleh Cambridge Analytica.

sebagai pihak yang memakai data pemakai dari GSR menyikapi wawancara Aleksandr Kogan di 60 Minutes. Dalam pernyataannya, Cambridge Analytica membetulkan kalau, pada 2014, pihaknya memanglah memohon layanan Kogan yang di kenal seringkali membuat penelitian personality profiling. “Dr. Kogan buat prinsip pada Cambridge Analytica kalau GSR bertanggungjawab penuhi ketentuan perlindungan data. Kami yakin pada prinsip ini, ” sebut Cambridge Analytica.

Baca Juga: sistem operasi

Dijelaskan kalau data yang dilisensi Cambridge Analytica dari GSR cuma untuk 30 juta responden yang bertempat di Amerika Serikat. Angka ini tambah lebih kecil dari estimasi pihak Facebook kalau sejumlah 87 juta pemakai sudah alami kebocoran data dari masalah GSR serta Cambridge Analytica. Beberapa besar (70) juta salah satunya datang dari pemakai di Amerika Serikat, tapi ada pula beberapa pemakai dari Indonesia.

1 Juta Orang Indonesia Terdampak Masih tetap menurut Cambridge Analytica, data yang didapat dari GSR lantas diujicoba, tapi nyatanya diketemukan kurang efisien dibanding cara targeting konvensional. Karena itu, Cambridge Analytica lalu mengadakan sendiri pengumpulan data kepribadian pemakai Facebook pada 2015, tapi kesempatan ini dengan memohon kesepakatan penuh dari responden, tidak diam-diam seperti yang dikerjakan kuis GSR.

Artikel Terkait: sistem informasi manajemen

Data hasil pengumpulan sendiri berikut, menurut Cambridge Analytica, yang digunakan untuk kampanye presiden Donald Trump. “Saat Facebook memohon Cambridge Analytica menghapus data GSR/Kogan, perusahaan selekasnya menghapus data mentahnya dari server, ” catat Cambridge Analytica, sembari memberikan kalau data itu tidak diberikan ke pihak beda manapun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar