Rabu, 12 September 2018

Inilah Sistem Akuntansi Bumdes Diseragamkan

Skema pengelolaan akuntansi keuangan di tubuh usaha punya desa (Bumdes) mulai diseragamkan. Penyeragaman itu dalam rencana terciptanya teratur administrasi pengelolaan.

Kepala Dinas Pemberdayaan Penduduk serta Desa Pemkab Klaten, Joko Purwanto menyampaikan sampai kini di desa-desa yang telah mempunyai Bumdes masih tetap memakai skema akuntansi berbedabeda. ”Tenaga pengelolanya sebagian besar telah mengerti IT tapi skema akuntansinya berbeda, ” tuturnya, Rabu (29/8) di sela kursus skema keuangan serta akuntansi Bumdes di Pemkab Klaten.

Menurut Joko, tidak hanya belumlah kostum masih tetap ada banyak Bumdes yang memakai langkah manual untuk pencatatan keuangan.

Pengelolaan akuntansi masih tetap memakai buku hingga tidak efektif. Untuk mempermudah pengelolaan, Pemkab tahun ini melatih 150 orang pengelola Bumdes ikuti kursus akuntansi. Kursus saat tiga hari itu tiap-tiap gelombangnya mengikutkan 50 orang. Penyeragaman skema akuntansi itu terpenting karena tidak hanya dalam rencana efisiensi serta efektivitas juga dalam rencana persiapan aplikasi panduan pelaksanaan (Juklak) keuangan Bumdes yang sekarang ini tengah digodok Kementerian Desa. Dengan dikasihkan bekal awal maka ada persepsi serta skema yang sama di semua desa.

Baca Juga: metode penelitian 

Nantikan Juklak

Jika persepsi serta skema itu telah dipunyai, kata Joko, nanti akan mempermudah serta membuat lancar aplikasi Juklak yang dibikin pemerintah pusat. Persiapan itu jadi lebih terpenting mengingat dalam Juklak nanti akan ditata dengan detil pengelolaan keuangannya.

Baca Juga: stakeholder adalah 

Hasil sesaat kursus, tidak ada pengelola yang alami kesusahan saat kursus berjalan. Sebabnya materi dalam kursus yang dikasihkan ialah materi akuntansi tingkat basic serta dapat dibantu program computer. Di Kabupaten Klaten, telah mempunyai Bumdes sekitar 223 desa dari jumlahnya 391 desa. Bekas dari desa yang belumlah ikuti kursus akan dikasihkan kursus di tahun 2019. Bumdes sekitar itu sudah mempunyai beberapa usaha dengan asset berharga juta-an rupiah sampai miliaran.

Artikel Terkait: variabel penelitian 

Kursus yang didanai APBD itu akan menggandeng team pakar akuntansi yang dipunyai Pemkab Klaten. Direncanakan tahun 2019 semua pengelola Bumdes sudah ikuti kursus serta siap melakukan pekerjaan di BUMDES. 

Menurut Effendi, pengelola Bumdes dari Desa Talang, Kecamatan Bayat saat kursus tidak ada masalah buat peserta. Akan tetapi sampai kini di desanya belumlah seutuhnya memakai tehnologi serta skema akuntansi moderen. Skema akuntansi keuangannya beberapa masih tetap memakai langkah manual dengan pencatatan buku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar